Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Riau (FEB UIR) sukses menyelenggarakan Workshop Integrasi Islam dan Ilmu Pengetahuan di Bidang Ekonomi, Keuangan/Akuntansi, dan Bisnis. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini yaitu pada hari Selasa dan Rabu (10 – 11 Desember 2024) di Ruang Rapat Dekan FEB UIR dihadiri oleh para dosen aktif FEB UIR sebabagai peserta kegiatan workshop tersebut.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber ternama, yaitu Prof. Dr. Ing. H.Fahmi Amhar, Prof.Dr.Hj. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP , serta Assoc. Prof.H.Zulhelmy, Ph.D., yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan III FEB UIR. Workshop ini merupakan bagian dari upaya FEB UIR untuk memperkuat sinergi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam dalam pengembangan kurikulum, khususnya di bidang ekonomi, keuangan/akuntansi, dan bisnis.

Dalam sambutannya, Dekan FEB UIR, Dr. Hj. Eva Sundari, SE, MM, CRBC , menyampaikan pentingnya konsep integrasi Islam dengan ilmu pengetahuan sebagai ciri khas pendidikan berbasis Islam. “FEB UIR berkomitmen untuk mengembangkan konsep integrasi Islam dan ilmu pengetahuan melalui empat poin utama, yaitu : (1) integrasi dinamis, yang menggabungkan aspek-aspek ilmu pengetahuan yang terus berkembang; (2) integrasi Islam dan Kebangsaan, yang memadukan nilai-nilai Islam dengan semangat pengabdian Indonesia; (3) berbasis lokal, yang relevan dengan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat; serta (4) berwawasan global, dengan tetap berorientasi pada perkembangan dunia internasional,” ungkapnya.

Dr. Eva Sundari juga menegaskan bahwa konsep integrasi ini harus diwujudkan dalam seluruh aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. “FEB UIR bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul di bidang ekonomi dan bisnis, tetapi juga memiliki landasan keislaman yang kuat, berintegritas, dan mampu memberikan solusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan dunia,” tambahnya.

Dalam sesi utama, Prof. Dr. Ing. H. Fahmi Amhar menjelaskan bahwa integrasi Islam dan ilmu pengetahuan adalah langkah-langkah strategis untuk mengatasi dikotomi ilmu pengetahuan dan agama yang sering terjadi di dunia Barat. “Di Barat, ilmu sering dipisahkan dari agama. Sebaliknya, dalam Islam, ilmu dan agama adalah satu kesatuan yang saling melengkapi. Ilmu pengetahuan digunakan untuk memahami ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah, sekaligus menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan. Oleh karena itu, integrasi ini sangat relevan di bidang ekonomi, keuangan, dan bisnis, sehingga mampu menghasilkan solusi yang etis dan berkelanjutan,” jelasnya.

Prof.Dr.Hj. Murniati Mukhlisin, M.Acc., CFP menyoroti pentingnya prinsip kebermanfaatan dalam ilmu integrasi, khususnya di bidang keuangan dan akuntansi. “Ilmu yang dipelajari harus bermanfaat dan solutif bagi masyarakat. Dalam bidang keuangan dan akuntansi, misalnya, kita harus mampu menciptakan sistem yang tidak hanya efisien, tetapi juga adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Mencakup pendekatan yang holistik, mulai dari pengelolaan keuangan individu hingga tata kelola perusahaan yang berlandaskan nilai-nilai Islam,” paparnya.

Asosiasi. Prof.H.Zulhelmy, Ph.D. , yang juga salah satu narasumber, menjelaskan bagaimana pendekatan integrasi Islam dan ilmu pengetahuan dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum yang holistik dan relevan. “Dalam konteks pendidikan, kita perlu memastikan bahwa setiap materi pembelajaran tidak hanya memenuhi standar akademik internasional, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai Islam yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Hal ini berlaku di semua bidang ekonomi dan bisnis, termasuk kebijakan publik, manajemen keuangan, serta akuntansi berbasis syariah,” ungkapnya.

Workshop ini menjadi ajang diskusi strategi yang diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para dosen FEB UIR dalam menyusun materi pembelajaran yang lebih komprehensif dan berbasis nilai-nilai keislaman. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan langkah awal FEB UIR dalam memperkokoh posisinya sebagai salah satu fakultas unggul yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan Islam di lingkungan Universitas Islam Riau.